Kategori: NASIONAL

Paksian: Warisan Budaya Khas Bangka Belitung yang Menawan

Paksian

Paksian adalah salah satu bentuk kekayaan budaya yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Warisan budaya ini tidak hanya mencerminkan identitas lokal masyarakat Melayu Bangka Belitung, tetapi juga menjadi simbol perpaduan nilai-nilai sejarah, adat, dan estetika. Dalam kehidupan masyarakat setempat, Paksian memiliki peran penting, khususnya dalam konteks upacara pernikahan adat.

Apa Itu Paksian?

Paksian merupakan busana tradisional yang dikenakan oleh pengantin wanita dalam adat pernikahan khas Bangka Belitung. Busana ini digunakan dalam upacara pernikahan tradisional Melayu Bangka, dan dikenal karena tampilannya yang anggun, berwarna mencolok, serta kaya dengan ornamen tradisional. Nama “Paksian” sendiri diyakini berasal dari istilah lokal yang berkaitan dengan kekhasan cara berpakaian bangsawan perempuan di masa lampau.

Biasanya, pakaian ini digunakan bersama dengan sejumlah aksesori kepala dan tubuh yang menambah kesan megah dan sakral. Paksian bukan sekadar busana, namun menjadi simbol status sosial, keanggunan, dan penghormatan terhadap nilai budaya leluhur.

Ciri Khas Busana Paksian

Secara umum, pakaian adat Paksian tersusun dari beberapa elemen utama yang memiliki makna simbolis dan estetika tinggi, yaitu:

  1. Baju Kurung
    Baju kurung dalam busana Paksian biasanya berwarna merah terang atau keemasan. Warna ini melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan harapan akan masa depan yang cerah bagi pasangan pengantin.

  2. Kain Songket
    Sebagai bawahan, digunakan kain songket dengan motif khas Melayu. Songket ini ditenun dengan benang emas atau perak, menandakan kemewahan dan kemuliaan.

  3. Sunting atau Mahkota Kepala
    Salah satu ciri paling mencolok dari Paksian adalah hiasan kepala yang disebut “Sunting”. Sunting ini terdiri dari beberapa lapis ornamen berbentuk bunga dan dedaunan emas yang ditata menjulang di atas kepala pengantin wanita. Semakin tinggi sunting yang dipakai, semakin menunjukkan keindahan dan kebesaran adat yang ditampilkan.

  4. Perhiasan Tradisional
    Pengantin yang mengenakan Paksian juga dilengkapi dengan berbagai perhiasan seperti kalung panjang, gelang tangan, anting besar, dan pending (ikat pinggang tradisional). Semua elemen ini memperkuat nuansa adat dan keanggunan.

Makna Filosofis di Balik Paksian

Setiap elemen dalam busana Paksian memiliki filosofi tersendiri. Misalnya, sunting melambangkan derajat dan kehormatan perempuan Melayu. Warna merah menggambarkan semangat dan cinta, sedangkan perhiasan emas menyiratkan harapan akan rezeki yang melimpah dan kehidupan rumah tangga yang sejahtera.

Selain itu, tata cara berpakaian dan penggunaan Paksian dalam upacara pernikahan menunjukkan pentingnya nilai kesopanan, keanggunan, serta penghormatan terhadap orang tua dan leluhur.

Pelestarian dan Popularitas

Seiring perkembangan zaman, penggunaan Paksian mungkin mulai tergeser oleh tren busana modern. Namun, sejumlah komunitas budaya dan pemerintah daerah Bangka Belitung terus berupaya melestarikan busana ini. Dalam berbagai festival budaya, Paksian sering ditampilkan sebagai simbol warisan tradisional yang patut dibanggakan.

Bahkan, tidak jarang busana ini dijadikan ikon promosi wisata budaya oleh Dinas Pariwisata setempat. Selain digunakan dalam pernikahan adat, Paksian juga mulai diperkenalkan dalam kegiatan pendidikan budaya dan pertunjukan seni.

Penutup

Paksian bukan sekadar pakaian adat, tetapi sebuah simbol budaya yang sarat makna dan nilai sejarah. Keindahannya tidak hanya terletak pada ornamen dan warnanya, tetapi juga dalam filosofi dan penghormatan terhadap tradisi. Melalui upaya pelestarian dan promosi yang berkelanjutan, Paksian diharapkan terus hidup dan dikenali oleh generasi muda sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia yang kaya akan budaya.

Makanan Khas dari Banjarmasin: Cita Rasa Khas Kalimantan Selatan

Makanan Khas dari Banjarmasin

Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, bukan hanya dikenal dengan keberagaman budayanya yang kaya, tetapi juga dengan kuliner khas yang menggugah selera. Makanan-makanan dari Banjarmasin sangat dipengaruhi oleh alam dan budaya setempat, serta mengandung cita rasa yang unik. Dari makanan berat hingga camilan, berikut adalah beberapa makanan khas dari Banjarmasin yang patut dicoba oleh para wisatawan maupun pecinta kuliner.

1. Makanan Khas dari Banjarmasin: Soto Banjar

Soto Banjar merupakan salah satu makanan khas Banjarmasin yang paling populer. Makanan ini terbuat dari kuah kaldu ayam atau daging yang kaya akan rempah. Berbeda dengan soto dari daerah lain, Soto Banjar menggunakan bumbu yang lebih kaya, seperti kunyit, serai, daun salam, dan lainnya, memberikan rasa gurih yang khas.

Biasanya, Soto Banjar disajikan dengan nasi putih atau ketupat. Selanjutnya soto ini terdapat irisan telur rebus, ayam suwir, dengan taburan bawang goreng di atasnya. Tak lupa, sambal atau jeruk nipis untuk menambah kelezatan rasanya. Soto Banjar juga dikenal karena aromanya yang sangat menggoda, membuat siapapun yang mencium baunya tak sabar ingin segera mencicipinya.

2. Makanan Khas dari Banjarmasin: Nasi Kuning Banjar

Nasi Kuning Banjar adalah hidangan yang sering disajikan dalam acara-acara adat atau perayaan di Banjarmasin. Nasi kuning ini terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, kunyit, dan berbagai rempah lainnya. Rasanya gurih dengan sedikit sentuhan pedas yang membuatnya sangat lezat.

Biasanya ayam goreng, sambal goreng hati, dan kerupuk menjadi lauk pauk dari nasi kuning Banjar. Nasi kuning ini memiliki warna yang mencolok, karena penggunaan kunyit yang memberi warna kuning cerah pada nasi. Nasi kuning Banjar sangat populer sebagai sajian saat perayaan seperti ulang tahun atau acara syukuran.

3. Makanan Khas dari Banjarmasin: Ikan Bakar Banjarmasin

Ikan bakar merupakan hidangan yang sangat digemari di Banjarmasin, terutama karena Banjarmasin berada dekat dengan sungai dan memiliki berbagai jenis ikan air tawar. Selanjutnya ikan seperti patin, baung, dan lele adalah bahan utama untuk membuat ikan bakar yang disajikan dengan sambal khas.

Ikan dibakar dengan bumbu khas seperti kunyit, serai, dan daun jeruk, sehingga memiliki rasa yang kaya dan aroma yang lezat. Biasanya, ikan bakar disajikan dengan nasi putih, sambal terasi, dan lalapan segar. Ikan bakar ini sangat cocok untuk dijadikan hidangan utama dalam santapan siang atau malam.

4. Makanan Khas dari Banjarmasin: Ketupat Kandangan

Ketupat Kandangan adalah makanan tradisional yang terbuat dari ketupat (nasi yang dibungkus daun kelapa) yang disajikan dengan kuah santan kental dan daging ayam atau sapi. Kuah santannya biasanya diberi bumbu rempah seperti serai, lengkuas, dan daun salam, sehingga memberikan rasa gurih dan sedikit pedas.

Makanan ini sangat terkenal di Banjarmasin, terutama saat Lebaran atau acara keluarga. Ketupat Kandangan memiliki rasa yang sangat kaya, karena percampuran rasa santan dan daging yang gurih. Makanan ini biasanya menggunakan sambal untuk menambah cita rasa renyah dan kerupuk.

5. Roti Jala Banjar

Roti Jala Banjar merupakan jajanan tradisional khas Banjarmasin yang berbentuk seperti jala atau jaring. Selanjutnya roti ini terbuat dari campuran tepung terigu, telur, santan, dan gula, kemudian dipanggang dengan cara unik sehingga membentuk jala-jala yang tipis dan lembut.

Biasanya, roti jala disajikan dengan kuah kari ayam atau daging yang kental dan kaya rempah. Roti jala ini memiliki rasa manis dan gurih yang menyatu sempurna dengan kuah kari yang pedas. Makanan ini sangat cocok dinikmati saat sarapan atau sebagai camilan sore.

6. Gangan Asam Banjar

Gangan Asam Banjar adalah hidangan sup ikan khas dari Banjarmasin yang menggunakan bahan utama ikan dan kuah yang asam segar. Ikan yang digunakan dalam Gangan Asam bisa beragam, mulai dari ikan baung, patin, atau ikan mas. Kuahnya terbuat dari campuran asam jawa, cabai, dan rempah-rempah seperti kunyit dan serai, menciptakan rasa yang asam, pedas, dan segar.

Hidangan ini sangat populer di kalangan masyarakat Banjarmasin, terutama pada musim panas, karena kuahnya yang menyegarkan. Gangan Asam Banjar sangat cocok dinikmati dengan nasi putih hangat dan sambal sebagai pelengkapnya.

7. Lontong Orari

Lontong Orari adalah makanan khas Banjarmasin yang terbuat dari lontong yang dipotong-potong dan disajikan dengan kuah yang terbuat dari santan dan bumbu-bumbu seperti kunyit, serai, dan lengkuas. Hidangan ini sering disajikan dengan tambahan seperti ayam suwir, telur rebus, dan tempe goreng.

Makanan ini sangat cocok dinikmati saat sarapan atau sebagai hidangan santap siang. Lontong Orari memiliki rasa yang gurih dan sedikit pedas, membuatnya menjadi makanan yang banyak disukai oleh masyarakat Banjarmasin.

8. Kue Apam Banjar

Kue Apam Banjar adalah kue tradisional yang memiliki tekstur lembut dan rasa manis. Pada dasarnya kue ini terbuat dari bahan dasar tepung beras, gula, dan kelapa parut, kemudian dipanggang dalam cetakan kecil-kecil berbentuk bulat. Kue ini memiliki rasa manis dengan sedikit gurih dari kelapa parut yang membuatnya sangat nikmat.

Kue Apam Banjar sering dijadikan sebagai camilan atau hidangan saat acara tertentu seperti perayaan atau upacara adat. Makanan ini sangat populer di kalangan masyarakat Banjarmasin, baik sebagai hidangan penutup ataupun camilan ringan.

9. Pisang Sale Banjarmasin

Pisang Sale adalah salah satu oleh-oleh khas dari Banjarmasin yang terbuat dari pisang yang dikeringkan dengan cara dijemur. Biasanya Pisang yang digunakan adalah pisang raja atau pisang tanduk, yang kemudian diolah dengan cara yang sederhana, tetapi menghasilkan rasa yang sangat lezat.

Pisang Sale ini memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang manis alami, sangat cocok untuk camilan sehari-hari. Pisang Sale sering dijadikan oleh-oleh khas bagi para wisatawan yang berkunjung ke Banjarmasin.

10. Es Palu Butung

Es Palu Butung adalah minuman khas Banjarmasin yang terbuat dari campuran kelapa muda, pisang, dan sirup manis yang menyegarkan. Minuman ini biasanya disajikan dengan es serut dan sangat populer sebagai pelepas dahaga di siang hari yang panas.

Es Palu Butung sangat mudah ditemukan di sekitar Banjarmasin, terutama di pasar-pasar tradisional. Rasanya yang manis dan segar membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati saat cuaca panas.


Penutupan

Banjarmasin, dengan keberagaman kuliner yang dimilikinya, menawarkan berbagai macam hidangan yang menggugah selera dan mencerminkan kekayaan budaya serta tradisi masyarakat Kalimantan Selatan. Setiap hidangan khas Banjarmasin memiliki cita rasa unik yang tidak hanya memuaskan lidah tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Jadi, jika Anda berkunjung ke Banjarmasin, pastikan untuk mencicipi beberapa makanan khas yang telah disebutkan di atas. Selamat menikmati!